Selasa, 28 Juni 2016

Peluncuran Program ENPOQU

Magelang 27/06/1016, Bagi yang hadir gratis satu buah Alquran ekskusif plus Kitab Ta’sisu Himmati, demikian bunyi promosi yang disebar melalui WA group HBC atau Hp Barokah Community. Acara yang kedua kali digelar Majelis Ta’lim Bina Nurani Istiqomah bekerjasama dengan Bimbel COS Duainvesta ini diselenggarakan di Dsn.Pringwulung RT.04/04 Kradenan Srumbung Magelang, sudah mempublikasikan kegiatan secara online, WA,FB,Blog dll.

Sedangkan yang pertama MT.BNI menyelenggarakan PESINTER-1 atau Pesantren Intensif Romadhon bekerjasama dengan Ta'mir Masjid Baitu Rosyidin tgl.21-23 Juli 2014 masih diumumkan secara off line.


PESINTER-1 dilaksanakan di Masjid Baitu Rosyidin Pringwulung RT.03/04.
Untuk Romadhon 2016 ini MT.BNIst menggelar Program ENPOQU atau oNe Person One QUran sekaligus peluncuran buku “ Panduan Praktis 3 Jam Belajar Makna Quran Hadits dengan Metode Ektubu”. Acara tersebut dibuka oleh motivator kewirausahaan bidang agro ust.Heri Widiyanto, Amd, yang sekaligus relawan majelis ta’lim khususnya bidang KJJE atau Kajian Jarak Jauh Ektubu.  


Ust.Heri Widiyanto, Amd memberi motivasi saat pembukaan Program ENPOQU
Dalam sambutannya pak ustadz yang biasa membantu kajian Quran dan Hadits via Hp tersebut menekankan pentingnya pemahaman Kitab Suci Alquran dan Hadits secara nyata sehingga bulan Romadhon ini umat muslim yang menggiatkan “tadarus” membaca tilawah al-Quran tidak sebatas bisa khatam bacaannya namun juga bisa “tadabur” yaitu meresapi dan menghayati arti kandungannya sebagaimana yang didengungkan oleh para ulama jaman dulu “tombo ati iku lima wernane, kaping pisan maca Quran lan maknane”.


Penyerahan Alquran + Kitab Ta'sisu Himmati oleh ust.Hari Wuryanto, S.Pd kepada Bpk.Sutrisno santriwan asal Kulonprogo DIY.
Bpk.Denisanti dari Bantul DIY menerima dari ust.Heri Widiyanto, Amd.
Ustadzah Ayu Helmi menyerahkan kepada Ibu Menik dari Ngluwar Magelang
Duduk lesehan santai sambil ngabuburit para peserta mendengarkan penjelasan dari pemateri.
Ngabuburit, menunggu saat buka puasa yang barokah.

Paparan tentang menuliskan arti kata demi kata “artamita” yang menjadi intisari buku “ Panduan Praktis 3 Jam Belajar Makna Quran Hadits dengan Metode Ektubu” sedang diperagakan oleh ust.Hari Wuryanto, S.Pd yang juga penulis buku tersebut.


Kesulitan umat Islam mendalami dasar ilmu agama Islam yaitu Quran dan Sunah/hadits menjadi dasar latarbelakang ditulisnya buku itu. Dari pengalaman pembinaan umat melalui majelis ta’lim selama 23 tahun, sejak th.1990 hingga 2013-selesai buku itu ditulis- point-point kemudahan melakukan kajian di lapangan dituang dan diuraikan di dalamnya.
Disayangkan karena kendala teknis di daerah pedesaan kebetulan signal untuk online lambat sehingga peragaannya baru bagian Kitab Ta’sisu Himmati sedangkan untuk kajian Kitab Quran insyaAlloh dilaksanakan waktu akan datang.
Para santri juga diberi pembekalan teknis mengikuti kajian versi online melalui blog www.artamita.blogspot.com , bagi yang kesulitan menjangkau majelis ta’lim kitabnya juga dapat didownload dan diprint out. 

Sedangkan untuk ebook “ Panduan Praktis 3 Jam Belajar Makna Quran Hadits dengan Metode Ektubu”  insyaAlloh tidak lama lagi para peminat dapat mendapatkannya dengan download di website.



Nasihat penutupan oleh Bp.Hartono yang menguraikan tentang pentingnya rasa syukur mendapatkan peluang mendalami Kitab Suci al-Quran dan Sunah/hadits, karena di dalamnya mengandung hikmah yang tidak ternilai harganya. “ Alkalimatu hikmah dholatul mu’min khaitsu ma wajadaha fa huwa akhaqqu biha” kalimat hikmah (kandungan Quran dan Hadits) merupakan barang hilangnya orang iman di manapun dia menjumpai maka dia lebih berhak mengambilnya.

Santriwan-santriwati meski dari kejauhan datangnya namun dengan mengerti isi materi kajiannya maka sebagai org iman merasakan menemukan barang milik sendiri yang telah lama hilang. Merasa senang, ada kebahagiaan dlm hatinya.

Buku "Panduan Praktis 3 Jam Belajar Makna Quran Hadits Dengan Metode Ektubu "
Seluruh peserta berpose bersama 


Sabtu, 11 Juni 2016

Hati-hati Dengan Hadits


Bismillah,
Untuk posting yang kedua ini , alkhamdulillah bisa nge-share postingan saudara-saudara kita di WA group HBC, singkatan dari Hp Barokah Community.

Sesuai alamat blog ini bpbarokah.blogspot.com semoga bisa barokah , katsrotul khoir = banyak kebaikan.

Merespon postingan Saudara kita di Kediri Ja-Tim Ibu Erna Fitri Cahyani kemarin 11 Juni jam 13.18 pada WA group tsb, tajuknya HIKMAH BA'DA ZUHUR saya merasa perlu berbagi di sini.
Dengan menulis di blog maka fadhilah atau keutamanannya antara lain dapat terdokumentasi sehingga mudah dalam pengarsipan, kapan mau dibuka lagi lebih mudah, juga lebih nyaman ketika nulisnya relatif panjang. Bagi teman2 yang mbaca blog ini di HP dapat memilih tampilan ingin versi web tinggal tekan [kalau di HP cukup sentuh tahan ya] kolom di bagian bawah "Lihat versi web"  atau "Lihat versi seluler".

Inti dari postingan tersebut merupakan diskusi antara Alloh SWT dan Nabi Musa.
Pada bagian tengah tulisan itu tertera ;

Nabi Musa " Lalu apa ibadahku yang membuat hatimu senang ya Alloh ?"

Alloh "sedekah, infaq, dan zakat mal mu serta akhlaqul karimah mu" 


Dari bagian tulisan itu bagi saya pribadi yang agak janggal adalah seruan Nabi Musa memanggil Alloh dengan " membuat hatimu senang"
Ok lah kalau untuk memperindah ungkapan lalu diterapkan gaya bahasa personifikasi [jadi ingat pelajaran bhs.Indonesia SMP], artinya menganggap benda seolah seperti manusia, diajak bicara dll.

Namun apakah gaya bahasa itu tepat diterapkan untuk Alloh, yang dianggap seolah2 manusia memiliki yang memiliki hati, atau organ tubuh lainnya ?

Dalam hadits sebatas yang saya pernah kaji gaya personifikasi pernah dilafadhkan sohabat kepada hajar aswad " hai batu, engkaulah batu [biasa] jika Rosululloh tidak menciummu maka akupun tidak akan menciummu"

Karena kejanggalan itu bikin penasaran saya coba tanyakan kepada yang posting "emmm..dari mana mendapatkan script dialo" ini ?

Jawabnya " copas tetangga sebelah....bagus juga untuk motivasi"

Saudara2ku,
Perkembangan IT [Teknologi Informasi] yang semakin pesat sehingga alat komunikasi di genggaman tangan kini sudah menjadi trend sebagai alat yang kian komplek mengikuti tujuan penggunaannya.
Dengan ditambahkannya fitur atau aplikasi seperti WA yang menurut saya lebih ringan aksesnya dibanding BBM atau FB, sebagian kalangan menjadikannya seolah menjadi guru.

Dengan WA itu termasuk group BHC jika diamati maka content yang diposting cukup bervareasi, sebagaimana tujuannya ingin mem-barokahkan HP

Cuma yang perlu diperhatikan jika yang disebarluaskan adalah urusan ilmu agama, alangkah bijaksana kalau lebih berhati-hati.

Sebuah hadits riwayat Tirmidzi [ hadits milik saya] terbitan lokal/Dahlan, juz 4 abwabul 'ilmi hal 147 no.hadits 2807 ,
[tapi maaf netbook yg biasanya sdang dibawa istri diklat di Surabaya, ini pinjam tetangga belum ketemu setting Arabic typingnya]
Jadi saya kutip ejaan latin ;

<Dari Abdulloh bin Amr berkata, bersabda Rosulullohi SAW "bal-lighu 'anni walau ayah wa khad-ditsuu 'an bani Isroil wa laa kharoja, wa man kadzaba 'alayya muta'ammidan falyatabaw-wa' maq'adahu minan-nar">.


Sampaikan dariku [Nabi] walaupun 1 ayat dan ceritakanlah dari Bani Isroil tidak dosa dan barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka menempatilah tempat duduknya di neraka.

Dari hadits qouliyah [sabda nabi] tersebut terkandung dua sisi yang seakan berlawanan. Rosululloh SAW menyeru agar menyampaikan ilmu meskipun 1 ayat Quran disamping juga agar menyampaikan hadits meskipun brisi tentang cerita Bani Isroil, namun di sisi lain Rosulullohi SAW sangat tegas menyalakan lampu kuning, barang siapa berdusta dalam hal ilmu agama secara sengaja dengan mengatasnamakan dari nabi, padahal bukan, maka dipersilahkan masuk neraka.

Banyak dalil bertema tentang perintah membela agama dengan diri, harta termasuk di dalamnya pikiran yang banyak mendapatkan pahala dari Alloh SWT, namun dari hadits nabi bagian akhir itu, kita supaya betul2 hati-hati.
Tentu saja tidak kita inginkan, atas nama semangat menyebarkan ilmu yang tujuannya untuk kebaikan diri dan orang lain, namun karena kurang memahami hukum-hukum jadinya ironis akibatnya.

Perasaan janggal melihat postingan di WA tersebut makin komplit ketika tidak disertai sumber referensi, kalau Quran surah apa ayat berapa, kalau hadits riwayat siapa.

Saudara, Islam sebagai agama fitroh yang dibawa Rosulullohi SAW sudah terbukti tidak sedikit orang yang tidak senang. Yang menjadi kekhawatiran diantaranya ada orang yg sengaja meremehkan agama Islam, menghina Nabi Muhammad SAW mereka bisa menggunakan dunia maya dengan menyebarluaskan tulisan-tulisan yang tidak bertanggungjawab. Itu ekstrimnya.
Atau ditingkat yang dibawahnya, merubah atau menambah dalil dari Quran atau Hadits tanpa orang lain tahu, karna sisi negatif internet telah disalahgunakan.

Monggo kecanggihan internet diambil barokahnya untuk berbagi apa saja yang manfaat,dengan tidak mengurangi kewaspadaan. Jika mendapatkan postingan tulisan khusunya yang termasuk eilayah ilmu agama, jangan serta merta dan latah ikut menyebarkan sebelum cek and ricek keshohihannya atau minimal biar di-tashihkan oleh pihak yang barangkali lebih tahu.

Artikel relevan ;
Alat Kokoh Berpegangteguh Agar Tidak Tersesat