Sabtu, 11 Juni 2016

Hati-hati Dengan Hadits


Bismillah,
Untuk posting yang kedua ini , alkhamdulillah bisa nge-share postingan saudara-saudara kita di WA group HBC, singkatan dari Hp Barokah Community.

Sesuai alamat blog ini bpbarokah.blogspot.com semoga bisa barokah , katsrotul khoir = banyak kebaikan.

Merespon postingan Saudara kita di Kediri Ja-Tim Ibu Erna Fitri Cahyani kemarin 11 Juni jam 13.18 pada WA group tsb, tajuknya HIKMAH BA'DA ZUHUR saya merasa perlu berbagi di sini.
Dengan menulis di blog maka fadhilah atau keutamanannya antara lain dapat terdokumentasi sehingga mudah dalam pengarsipan, kapan mau dibuka lagi lebih mudah, juga lebih nyaman ketika nulisnya relatif panjang. Bagi teman2 yang mbaca blog ini di HP dapat memilih tampilan ingin versi web tinggal tekan [kalau di HP cukup sentuh tahan ya] kolom di bagian bawah "Lihat versi web"  atau "Lihat versi seluler".

Inti dari postingan tersebut merupakan diskusi antara Alloh SWT dan Nabi Musa.
Pada bagian tengah tulisan itu tertera ;

Nabi Musa " Lalu apa ibadahku yang membuat hatimu senang ya Alloh ?"

Alloh "sedekah, infaq, dan zakat mal mu serta akhlaqul karimah mu" 


Dari bagian tulisan itu bagi saya pribadi yang agak janggal adalah seruan Nabi Musa memanggil Alloh dengan " membuat hatimu senang"
Ok lah kalau untuk memperindah ungkapan lalu diterapkan gaya bahasa personifikasi [jadi ingat pelajaran bhs.Indonesia SMP], artinya menganggap benda seolah seperti manusia, diajak bicara dll.

Namun apakah gaya bahasa itu tepat diterapkan untuk Alloh, yang dianggap seolah2 manusia memiliki yang memiliki hati, atau organ tubuh lainnya ?

Dalam hadits sebatas yang saya pernah kaji gaya personifikasi pernah dilafadhkan sohabat kepada hajar aswad " hai batu, engkaulah batu [biasa] jika Rosululloh tidak menciummu maka akupun tidak akan menciummu"

Karena kejanggalan itu bikin penasaran saya coba tanyakan kepada yang posting "emmm..dari mana mendapatkan script dialo" ini ?

Jawabnya " copas tetangga sebelah....bagus juga untuk motivasi"

Saudara2ku,
Perkembangan IT [Teknologi Informasi] yang semakin pesat sehingga alat komunikasi di genggaman tangan kini sudah menjadi trend sebagai alat yang kian komplek mengikuti tujuan penggunaannya.
Dengan ditambahkannya fitur atau aplikasi seperti WA yang menurut saya lebih ringan aksesnya dibanding BBM atau FB, sebagian kalangan menjadikannya seolah menjadi guru.

Dengan WA itu termasuk group BHC jika diamati maka content yang diposting cukup bervareasi, sebagaimana tujuannya ingin mem-barokahkan HP

Cuma yang perlu diperhatikan jika yang disebarluaskan adalah urusan ilmu agama, alangkah bijaksana kalau lebih berhati-hati.

Sebuah hadits riwayat Tirmidzi [ hadits milik saya] terbitan lokal/Dahlan, juz 4 abwabul 'ilmi hal 147 no.hadits 2807 ,
[tapi maaf netbook yg biasanya sdang dibawa istri diklat di Surabaya, ini pinjam tetangga belum ketemu setting Arabic typingnya]
Jadi saya kutip ejaan latin ;

<Dari Abdulloh bin Amr berkata, bersabda Rosulullohi SAW "bal-lighu 'anni walau ayah wa khad-ditsuu 'an bani Isroil wa laa kharoja, wa man kadzaba 'alayya muta'ammidan falyatabaw-wa' maq'adahu minan-nar">.


Sampaikan dariku [Nabi] walaupun 1 ayat dan ceritakanlah dari Bani Isroil tidak dosa dan barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka menempatilah tempat duduknya di neraka.

Dari hadits qouliyah [sabda nabi] tersebut terkandung dua sisi yang seakan berlawanan. Rosululloh SAW menyeru agar menyampaikan ilmu meskipun 1 ayat Quran disamping juga agar menyampaikan hadits meskipun brisi tentang cerita Bani Isroil, namun di sisi lain Rosulullohi SAW sangat tegas menyalakan lampu kuning, barang siapa berdusta dalam hal ilmu agama secara sengaja dengan mengatasnamakan dari nabi, padahal bukan, maka dipersilahkan masuk neraka.

Banyak dalil bertema tentang perintah membela agama dengan diri, harta termasuk di dalamnya pikiran yang banyak mendapatkan pahala dari Alloh SWT, namun dari hadits nabi bagian akhir itu, kita supaya betul2 hati-hati.
Tentu saja tidak kita inginkan, atas nama semangat menyebarkan ilmu yang tujuannya untuk kebaikan diri dan orang lain, namun karena kurang memahami hukum-hukum jadinya ironis akibatnya.

Perasaan janggal melihat postingan di WA tersebut makin komplit ketika tidak disertai sumber referensi, kalau Quran surah apa ayat berapa, kalau hadits riwayat siapa.

Saudara, Islam sebagai agama fitroh yang dibawa Rosulullohi SAW sudah terbukti tidak sedikit orang yang tidak senang. Yang menjadi kekhawatiran diantaranya ada orang yg sengaja meremehkan agama Islam, menghina Nabi Muhammad SAW mereka bisa menggunakan dunia maya dengan menyebarluaskan tulisan-tulisan yang tidak bertanggungjawab. Itu ekstrimnya.
Atau ditingkat yang dibawahnya, merubah atau menambah dalil dari Quran atau Hadits tanpa orang lain tahu, karna sisi negatif internet telah disalahgunakan.

Monggo kecanggihan internet diambil barokahnya untuk berbagi apa saja yang manfaat,dengan tidak mengurangi kewaspadaan. Jika mendapatkan postingan tulisan khusunya yang termasuk eilayah ilmu agama, jangan serta merta dan latah ikut menyebarkan sebelum cek and ricek keshohihannya atau minimal biar di-tashihkan oleh pihak yang barangkali lebih tahu.

Artikel relevan ;
Alat Kokoh Berpegangteguh Agar Tidak Tersesat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar